Apa yang dimaksud dengan website statis dan apa yang dimaksud dengan website dinamis? Sebelum kita membahas perbedaan website statis dan dinamis, terlebih dahulu kita akan membahas tentang pengertian website statis dan dinamis itu sendiri.
Jadi website statis adalah jenis website yang akan menampilkan konten yang sama untuk setiap pengunjung dan biasanya dibuat menggunakan format HTML, CSS atau Javascript. Sementara website dinamis adalah jenis website yang menampilkan konten yang berbeda berdasarkan interaksi pengunjung memanfaatkan pemrograman dan basis data lanjutan selain HTML.
Selain pengertiannya yang berbeda, ada beberapa aspek lain yang menjadi pembeda antara website statis dan dinamis, apa saja?
Perbedaan Website Statis dan Dinamis
Perbedaan website statis dan dinamis yang pertama akan sangat dirasakan adalah konten yang ada di dalamnya.
Pada website statis, konten yang ada di dalamnya bersifat stabil, tetap dan tidak akan berubah. Sementara pada website dinamis, konten yang ada di dalamnya bersifat dinamis artinya dapat berubah sesuai dengan perilaku pengguna dan sesuai dengan apa yang pengguna ingin lihat.
Aspek penyimpanan
Beda selanjutnya antara website statis vs website dinamis adalah bagaimana konten yang ada di dalamnya disimpan.
Pada website statis, konten yang disimpan di dalamnya akan langsung disimpan pada server dan dikirimkan apa adanya. Sementara pada website dinamis, konten yang disimpan akan tersimpan di dalam database dan kemudian dikirimkan sesuai dengan cara konten tersebut diatur atau difilterisasi oleh pemilik atau pembuat website.
Ukuran
Ukuran website statis dan dinamis juga berbeda. Website statis memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran pada website dinamis.
Hal tersebut bisa terjadi karena sistem pemrograman website statis tidak sekompleks pada website dinamis. Sementara pada website dinamis, ukurannya jauh lebih besar. Hal tersebut juga bisa terjadi karena sistem pemrograman yang terjadi di dalamnya jauh lebih kompleks.
Karena serba besar dan serba kompleks, tak jarang website dinamis perlu waktu yang lebih lama untuk diakses dibandingkan website statis.
Perubahan konten dan pengalaman pengguna
Pada website statis, perubahan kontennya perlu dilakukan halaman demi halaman. Sementara pada website dinamis, perubahan kontennya bisa dilakukan pada ratusan halaman sekaligus secara otomatis.
Demikian juga dengan pengalaman pengguna. Website statis memberikan pengalaman pengguna yang lebih terbatas. Sementara pada website dinamis, konten yang ditampilkan dapat disesuaikan
dengan bagaimana pengguna berinteraksi dengan websitenya sehingga pengalaman yang didapatkan semakin baik.
Proses pembuatannya
Terkait dengan proses pembuatannya, website dinamis memerlukan waktu yang lebih lama untuk dibuat. Utamanya ketika proses pembuatan tersebut berada pada tahap persiapan awal.
Sementara pada website statis, proses pembuatannya berlangsung lebih cepat karena websitenya memang lebih simple. Hanya saja seiring berjalannya waktu, website dinamis yang proses pembuatannya lebih lama ini lebih efisien untuk dikelola jangka panjang.
Sementara website statis yang proses pembuatannya lebih cepat membutuhkan pemeliharaan yang lebih intensif, demikian pula dengan manajemen kontennya lebih intensif.
Bahasa pemrograman
Pada website statis, bahasa pemrogramannya lebih sederhana yaitu hanya CSS, HTML, atau Javascript saja. Sementara pada website dinamis, bahasa pemrogramannya jauh lebih rumit karena bisa menggunakan beragam bahasa pemrograman mulai dari CSS, HTML, PHP, JavaScript sampai dengan ASP.
Itulah sedikit informasi yang kami dapat bahas terkait perbedaan website statis dan dinamis. Semoga apa yang kami sampaikan di atas menjadi informasi yang inspiratif dan membawa jauh lebih banyak manfaat.
Baca juga: Cara Melihat Source Code Website